Friday, March 28, 2008

Beberapa Penyebab Motor jadi Boros Bensin & Kiat cara Menghemat BBM



Punya sepeda motor standar namun konsumsi bahan bakarnya menjadi boros tentu menjadi tanda tanya pemakainya. Apa penyebabnya?
setidaknya ada lima hal yang menjadi penyebab boros tidaknya konsumsi bensin, seperti:
a. Pertama, situasi jalan yang dilalui dalam kondisi macet, karena meskipun posisi
motor sedang berhenti, namun putaran mesin tidak berhenti.
b. Kedua, kondisi jalanan yang dilalui menanjak, di mana pada kondisi jalan tersebut
pengendara motor membuka gas lebih banyak ketimbang kondisi jalan landai
atau datar, sehingga mengakibatkan putaran mesin lebih tinggi dan konsumsi
bensin menjadi lebih banyak. Demikian juga pada jalan yang bergelombang, atau
cenderung rusak.
c. Ketiga, cara pemakaian juga mempengaruhi konsumsi bensin. Misalnya, ketika
motor berhenti di persimpangan atau lampu merah, sering memainkan gas secara
terus-menerus, sering ngebut, dan sering mengerem mendadak. Selain itu faktor
lainnya adalah tidak melakukan servis secara rutin, sehinga settingan mesin telah
mengalami perubahan.
d. Faktor keempat yang turut mempengaruhi penggunaan bahan bakar adalah
suhu. Makin panas suhu udara, maka penguapan bahan bakar akan semakin
tinggi.
e. Terakhir, kondisi fisik motor. Misalnya, ban kempes atau kurang angin,
penggunaan aksesori body yang berat dan mengakibatkan bertambahnya
hambatan udara, atau beban angkut yang berlebihan.

Berikut ini kiat kiat untuk menghemat BBM
BUKA-TUTUP GAS SEIRAMA
Jangan bergaya stop and go. Tutup dan buka gas full. Tapi, mainkan irama sesuai putaran mesin. Secara teknis antara rpm dan torsi senada. Di sini dibutuhkan feeling kuat. Apalagi, pas pindah gigi. Jangan sampai telat. Rpm jangan dibiarkan tinggi, baru pindah gas. “Buka gasnya pun mesti sesuai putaran mesin. Jangan buka gas, tapi tenaga motor masih rendah,”

Paling gampang dicoba pas turunan dan tanjakan. Di turunan nggak usah open throttle. Cara seperti itu ngasih beban berlebihan. Bahan bakar deras, tapi enggak sesuai kebutuhan ruang bakar.

JANGAN ENGINE BRAKE
Di harian jangan disamakan dengan balap. Hapus teknik engine brake. Teknik seperti memaksa mesin berputar, tapi enggak sesuai dengan daya yang dihasilkan. Berarti bahan bakar ngocor, sementara enggak terbakar sempuran. “Paling bagus pakai rem. Mesin enggak dipaksa berputar,” terang Anggono yang bakal melepas lajang Minggu ini.

HINDARI NGEREM SAMBIL NGEGAS
Ini biasa dilakukan kaum Hawa. Enggak nyadar, rem belakang diinjak, tapi gas tetap manteng. Sekali lagi, rpm dan torsi nggak keluar maksimal. Mirip sama orang mau buang air besar, tapi ditahan. Proses pembakaran yang semestinya menghasilkan daya, tapi tertahan. Pembakaran pun jadi sia-sia.

HARAM GEBER DI LAMPU MERAH
Kebiasan bergaya. Kondisi mesin idle atau posisi gigi lagi netral, tapi gas digeber-geber. Campuran bahan bakar dan udara dari karburator masuk ke ruang bakar. Wah, di sini nih bensin akan ngocor deras, tapi terbuang percuma. Mubazir, kan. “Posisi mesin langsam bisa dianggap saat bahan bakar banyak terbakar. Ditambah lagi main geber. Pasti jadi makin boros,”

JANGAN TERLALU LAMA MANASIN MESIN
Cara lama. Sebelum berangkat ngantor, sekolah, atau kuliah motor dinyalakan. Dibiarkan berlama-lama. Katanya sih supaya oli naik dan membasahi semua komponen mesin sebelum motor dijalankan. Ingat lho, posisi mesin langsam bikin bahan bakar terbuang percuma.
posted by WIRRO at 2:52 AM   0 commnets

Busi dan BBM - Tidak Langsung Berhubungan




“Sebenarnya busi dan BBM tak berhubungan secara langsung. Tapi, masih ada perantara lain! Yaitu, kompresi mesin. Nah, ini yang menghubungkan antara busi dengan bahan bakar,” jelas Peter Dionisius, Product Development & Promotion PT Autochem Industry, distributor busi merek Autolite.


Ada banyak pengalaman menarik dari pemakai motor harian. Motor minum bensin Pertamax dan pakai busi dingin seperti motor balap. Maksudnya biar mesin tidak overheat lantaran panas dari Pertamax yang beroktan tinggi itu. Tapi, yang ada motor malah susah start di pagi hari.

Itu sebabnya Pertamax dan busi dingin di motor harian jadi bertolak belakang. Pertamax sifatnya tahan kompresi dan susah dibakar pada motor harian di pagi hari. Ditambah busi dingin yang memang susah membakar bensin di cuaca dingin.KLIK - Detail

Nah, yang jadi pertanyaan lagi bagaimana efeknya jika busi dingin disandingkan BBM oktan rendah (Premium). Gitu juga sebaliknya, busi panas dengan BBM oktan tinggi (Pertamax Plus). Atau, busi panas sama oktan rendah dan busi dingin dengan oktan tinggi. Apakah semua itu bisa memberikan efek tertentu pada mesin?

KLIK - DetailBuat yang ini, Colin Latung punya jawabannya. “Tipe busi memiliki korelasi yang berbeda dalam pemakaiannya. Busi tipe panas, dibutuhkan untuk keperluan motor harian dengan kompresi rendah. Sementara, busi dingin tentu buat full race atau high-speed. Lebih tepatnya, di balap,” kata salah satu ahli perminyakan di Indonesia ini.

Itu disebabkan derajat panas atau heat range yang dimiliki kedua tipe busi itu berbeda. Busi dingin memiliki tingkatan ketahanan suhu lebih tinggi ketimbang busi panas.

“Busi dingin cocok buat balap, karena titik panas optimal busi condong berada di suhu mesin tinggi akibat tingginya kinerja mesin. Sementara, busi panas cocok untuk harian karena mesin jarang digeber di rpm tinggi,” tambah Dion, panggilan mesra Dionisius yang berkantor di Jl. Panjang 26, Arteri Kedoya, Rukan Citra Graha, No. 1, Jakarta Barat.


BAHAN BAKAR DAN KOMPRESI
Kebutuhan bahan bakar arahnya pada penyesuaian kompresi. “Kalau kompresi tinggi tapi bahan bakar kurang mendukung, mesin pasti ngelitik. Sedang jika BBM oktan tinggi namun kompresi rendah, ya nggak terlalu bermanfaat. Paling hanya sisa pembakaran lebih bersih,” analisis Colin yang tinggal di Jl. Mawar, Cirendue, Jakarta Selatan ini.

Artinya, pemakaian bahan bakar macam Pertamax, Pertamax Plus ataupun Premium, tak masalah dengan motor harian standar yang tetap menggunakan busi standar atau tipe panas. Kenapa? Karena motor tak mengalami kenaikan kompresi.

Kecuali, jika mesin motor udah di-upgrade atau punya kompresi tinggi dan timing pengapian dimajukan atau advance. Tentu mudah diledakan, karena tekanan juga makin besar di ruang bakar.

“Tapi, kalau pilih busi terlalu dingin dengan model penggunaan harian, jangan kaget kalau busi sering misfire (mati; red). Itu karena peruntukannya, memang bukan buat harian,” tutup Colin.

TABEL ANGKA OKTAN DAN KEBUTUHAN RASIO KOMPRESI



SHELL
Super_______________ 92______9:1 - 10:1
Super Extra___________95______10:1 - 11:1

PETRONAS
Primax92_____________92_______9:1 - 10:1

PERTAMINA
Pertamax Plus_________95_______10:1 - 11:1
Pertamax_____________92_______9:1 - 10:1
Premium______________82_______7:1 - 9:1
posted by WIRRO at 2:29 AM   0 commnets

Thursday, March 27, 2008

Kamus Istilah Motorsport




Pengalaman bertahun-tahun bergulat dengan dunia motorsport nasional maupun internasional, gue menemukan sejumlah kosakata/terminologi yang khas digunakan di dunia motorsport.

Pengalaman bertahun-tahun bergulat dengan dunia motorsport nasional maupun internasional, gue menemukan sejumlah kosakata/terminologi yang khas digunakan di dunia motorsport.

Berikut di antaranya (akan diupdate terus jika ada yang baru keinget dan jika ada tambahan dari rekan-rekan semua).

Overtaking
Artinya sederhana: menyusul. Namanya balapan pasti adu cepat dan siapa yang paling cepat adalah yang paling depan. Untuk menjadi yang paling depan, ada kalanya harus menyusul lawan, itulah overtaking.

Overlap
kondisi di mana pembalap tertinggal hingga satu lap atau lebih dari pembalap lain.

urn/Corner/(Left/Righthander
Ketiganya punya arti yang sama: Tikungan. Berbagai variasi bentuk tikungan juga punya nama sendiri di dunia balap.

Chicane
Variasi tikungan di mana terdapat dua atau lebih tikungan berbeda arah secara beruntun.

Pole Position
Pembalap yang menempati posisi start paling depan. So, pole position hanya ada satu di setiap balapan. Posisi ini yang diperebutkan di babak kualifikasi.

Pitlane
Jalur yang sejajar dengan trek, berada di depan garasi mobil/motor.

Pitstop
Proses masuknya mobil ke pitlane, melakukan penggantian perangkat (ban/bodyworks/settings) mobil/motor, kemudian masuk kembali ke arena lomba.

Drive/Ride Through
Hukuman yang harus diterima pembalap karena melakukan kesalahan tertentu. Drive untuk balap mobil, Ride untuk balap motor. Hukuman ini mulai diperkenalkan di F1 pertama kali pada musim 1999.

Chequered Flag
Bendera berwarna hitam/putih kotak-kotak seperti papan catur. Tanda finish sebuah lomba atau akhir dari sebuah sesi (misalnya free practice atau qualifying).

Black Flag
Tanda satu pembalap tertentu terkena diskualifikasi di sebuah lomba. Pembalap yang terkena black flag wajib segera mengakhiri aksinya di trek.

Backmarker
Pembalap yang berada di depan pembalap lain tapi berada dalam jumlah lap yang lebih sedikit. Setelah backmarker tersusul oleh pembalap di belakangnya, maka ia telah dioverlap.
Blind Corner
Bentuk tikungan yang tidak bisa dilihat seluruhnya oleh pembalap dari dalam mobil/motor.


Left foot braking
Teknik pengereman dengan menggunakan kaki kiri. Teknik ini digunakan pada mobil-mobil balap yang tidak menggunakan pedal kopling atau kopling diletakkan pada sebuah tuas di steering wheel.

Late braking
Teknik menyusul dengan cara mengerem lebih lambat dibanding pembalap yang akan disusul.

Rear wheel steering
Teknik menikung dengan membiarkan ban belakang sliding melebihi sudut menikung motor. Biasa digunakan di arena balap motor. Pembalap yang mempopulerkannya: Garry McCoy.

Power Slide
Teknik menikung dalam dunia reli di mana mobil dibawa sliding dengan tenaga mesin tetap berputar.

Blind Spot
jarak/titik yg gak bs dilihat oleh pngendara, wlapun dah make Spion

Shiftlock
kyk mbl ngedrift, cuman caranya ini buat motor jadinya ngelepas nurunin gear sama ngelepas kopling tiba tiba aja..., jadi ban ngancing sebentar.. lumayan buat ngepot di pasir/ aspal basah..
biasanya dilakuin ama sang valentino rossi buat victory lap usay balapan

Blind Corner
Bentuk tikungan yang tidak bisa dilihat seluruhnya oleh pembalap dari dalam mobil/motor.
posted by WIRRO at 8:50 PM   0 commnets

TIPS memilih shockbreker


buat temen2 semua yang mau ganti shockbreker.. ne.. ada ne.. tipsnya ..



1. Cermati seluruh permukaan peredam kejut, apakah terdapat sejumlah titik cacat yang bisa saja hasil pengelasan. Biasanya bekas titik pengelasan --guna perbaikan bagian dalamnya-- kemudian dihaluskan dengan gerinda sebelum kembali dicat.

2 Perhatikan pula cat pelapis produk itu. Teorinya, cat atau krom asli sangat sulit mengelupas karena tebal. Apabila terkelupas pun yang terlihat adalah logam bukan lapisan cat lain.

3 Rasakan pula apakah tercium bau cat semprot. Kini terdapat pula cat semprot berwarna silver serupa dengan krom. Karena itu mungkin saja peredam kejut bekas dicat ulang, supaya nampak seperti produk baru. Waspadai pula karena untuk menghilangkan aroma cat baru, produk itu disemprot dengan vernis yang relatif tak menyebarkan bau.

4 Amati cetakan huruf, merek atau kode pada bodi sokbreker. Untuk peredam bekas, kode atau merek pasti tak tertutup lapisan cat baru. Lalu, cermati pula stikernya. Peredam baru skiternya tidak buram, tidak pula kusut dan harus melekat sempurna.

5 Lihatlah lobang baut di bagian bawah peredam. Bila barang bekas, cat pada lobang bautnya pasti terkelupas. Untuk mengesankan sebagai produk baru, biasanya bagian ini dihaluskan dan didempul sebelum dipoles cat baru. Untuk menghindari kemungkinan terburuk, korek saja bagian itu dengan kuku. Jika tampak bekas dempul sudah dipastikan produk ini adalah barang bekas.

6 Selanjutnya periksalah batang tengah sokbreker. Pastikan tidak ada goresan, jika nampak sejumlah luka berarti sokbeker itu sudah sering naik-turun menahan beban atau dengan kata lain sudah pernah digunakan.

7 Terakhir, tarik dan tekan batang sokbreker. Pastikan jalannya batang tidak tersendat-sendat. Karena jika terjadi sendatan itu berarti ada udara di dalamnya. Dan, kalau itu terjadi, maka hanya ada dua kemungkinan, sokbeker bekas atau peredam rusak





semoga bermanfaat ..
posted by WIRRO at 1:59 AM   0 commnets

Wednesday, March 26, 2008

4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup

“Semua kesulitan sesungguhnya merupakan kesempatan bagi jiwa kita untuk tumbuh” (John Gray)

Pembaca, hidup memang tidak lepas dari berbagai tekanan. Lebih-lebih,hidup di alam modern ini yang menyuguhkan beragam risiko. Sampai seorang sosiolog Ulrich Beck menamai jaman kontemporer ini dengan masyarakat risiko (risk society). Alam modern menyuguhkan perubahan cepat dan tak jarang mengagetkan.

Nah, tekanan itu sesungguhnya membentuk watak, karakter, dan sekaligus menentukan bagaimana orang bereaksi di kemudian hari. Pembaca, pada kesempatan ini, saya akan memaparkan empat tipe orang dalam menghadapi berbagai tekanan tersebut. Mari kita bahas satu demi satu tipe manusia dalam menghadapi tekanan hidup ini.

Tipe pertama, tipe kayu rapuh. Sedikit tekanan saja membuat manusia ini patah arang. Orang macam ini kesehariannya kelihatan bagus. Tapi, rapuh sekali di dalam hatinya. Orang ini gampang sekali mengeluh pada
saat kesulitan terjadi.

Sedikit kesulitan menjumpainya, orang ini langsung mengeluh, merasa tak berdaya, menangis, minta dikasihani atau minta bantuan. Orang ini perlu berlatih berpikiran positif dan berani menghadapi kenyataan hidup.

Majalah Time pernah menyajikan topik generasi kepompong (cacoon generation). Time mengambil contoh di Jepang, di mana banyak orang menjadi sangat lembek karena tidak terbiasa menghadapi kesulitan. Menghadapi orang macam ini, kadang kita harus lebih berani tega. Sesekali mereka perlu belajar dilatih menghadapi kesulitan. Posisikan kita sebagai pendamping mereka.

Tipe kedua, tipe lempeng besi. Orang tipe ini biasanya mampu bertahan dalam tekanan pada awalnya. Namun seperti layaknya besi, ketika situasi menekan itu semakin besar dan kompleks, ia mulai bengkok dan
tidak stabil. Demikian juga orang-orang tipe ini. Mereka mampu menghadapi tekanan, tetapi tidak dalam kondisi berlarut-larut.

Tambahan tekanan sedikit saja, membuat mereka menyerah dan putus asa. Untungnya, orang tipe ini masih mau mencoba bertahan sebelum akhirnya menyerah. Tipe lempeng besi memang masih belum terlatih. Tapi, kalau
mau berusaha, orang ini akan mampu membangun kesuksesan dalam hidupnya.

Tipe ketiga, tipe kapas. Tipe ini cukup lentur dalam menghadapi tekanan. Saat tekanan tiba, orang mampu bersikap fleksibel. Cobalah Anda menekan sebongkah kapas. Ia akan mengikuti tekanan yang terjadi.
Ia mampu menyesuaikan saat terjadi tekanan. Tapi, setelah berlalu, dengan cepat ia bisa kembali ke keadaan semula. Ia bisa segera melupakan masa lalu dan mulai kembali ke titik awal untuk memulai lagi.

Tipe keempat, tipe manusia bola pingpong. Inilah tipe yang ideal dan terhebat. Jangan sekali-kali menyuguhkan tekanan pada orang-orang ini karena tekanan justru akan membuat mereka bekerja lebih giat, lebih termotivasi, dan lebih kreatif. Coba perhatikan bola pingpong. Saat ditekan, justru ia memantuk ke atas dengan lebih dahsyat. Saya teringat kisah hidup motivator dunia Anthony Robbins dalam salah satu biografinya.

Untuk memotivasi dirinya, ia sengaja membeli suatu bangunan mewah, sementara uangnya tidak memadai. Tapi, justru tekanan keuangan inilah yang membuat dirinya semakin kreatif dan tertantang mencapai tingkat
finansial yang diharapkannya. Hal ini pernah terjadi dengan seorang kepala regional sales yang performance- nya bagus sekali.

Bangun network

Tetapi, hasilnya ini membuat atasannya tidak suka. Akibatnya, justru dengan sengaja atasannya yang kurang suka kepadanya memindahkannya ke daerah yang lebih parah kondisinya. Tetapi, bukannya mengeluh seperti
rekan sebelumnya di daerah tersebut. Malahan, ia berusaha membangun netwok, mengubah cara kerja, dan membereskan organisasi. Di tahun kedua di daerah tersebut, justru tempatnya berhasil masuk dalam daerah tiga top sales.

Contoh lain adalah novelis dunia Fyodor Mikhailovich Dostoevsky. Pada musim dingin, ia meringkuk di dalam penjara dengan deraan angin dingin, lantai penuh kotoran seinci tebalnya, dan kerja paksa tiap hari. Ia mirip ikan herring dalam kaleng. Namun, Siberia yang beku tidak berhasil membungkam kreativitasnya.

Dari sanalah ia melahirkan karya-karya tulis besar, seperti The Double dan Notes of The Dead. Ia menjadi sastrawan dunia. Hal ini juga dialami Ho Chi Minh. Orang Vietnam yang biasa dipanggil Paman Ho
ini harus meringkuk dalam penjara. Tapi, penjara tidaklah membuat dirinya patah arang. Ia berjuang dengan puisi-puisi yang ia tulis. A Comrade Paper Blanket menjadi buah karya kondangnya.

Nah, pembaca, itu hanya contoh kecil. Yang penting sekarang adalah Anda. Ketika Anda menghadapi kesulitan, seperti apakah diri Anda? Bagaimana reaksi Anda? Tidak menjadi persoalan di mana Anda saat ini.
Tetapi, yang penting bergeraklah dari level tipe kayu rapuh ke tipe selanjutnya. Hingga akhirnya, bangun mental Anda hingga ke level bola pingpong. Saat itulah, kesulitan dan tantangan tidak lagi menjadi
suatu yang mencemaskan untuk Anda. Sekuat itukah mental Anda?

Sumber: 4 Tipe Manusia Hadapi Tekanan Hidup oleh Anthony Dio Martin
posted by WIRRO at 12:34 AM   0 commnets

"The Red"

posted by WIRRO at 12:28 AM   0 commnets

Mengenal Setting ISO Pada Kamera Digital

S2is01 Kamera digital pada saat ini bisa diperoleh dengan mudah di pasaran, dari harga yang di bawah Rp 1 juta sampai yang berharga puluhan juta rupiah. Seiring semakin murahnya alat fotografi ini, mengakibatkan sebagian orang menjadikannya sebagai bagian dari kebutuhan hidup. Mulai dari untuk keperluan pribadi untuk membuat dokumentasi pada kegiatan-kegiatan individu, acara-acara keluarga, sampai pada kebutuhan profesional.

Artikel pertama yang saya tulis pada blog ini akan membahas salah satu setting pada kamera digital, yaitu ISO. Tulisan-tulisan yang akan mewarnai blog ini jangan diartikan bahwa saya telah menguasai hal-hal tersebut pada tingkatan pakar, namun hanyalah sebagai ungkapan rasa ingin berbagi.

Sebelum membahas tentang ISO, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu fotografi? Fotografi secara bebas bisa didefinisikan sebagai ilmu melukis dengan cahaya. Kata kunci di sini adalah cahaya. Artinya, tanpa cahaya kita tidak bisa “melukis”. Dalam hal ini yang dimaksud adalah menghasilkan sebuah gambar foto. Jadi, tugas utama dari kamera adalah merekam cahaya yang ada dan menulisnya pada sebuah media. Pada kamera analog, media yang dimaksud adalah film. Sedang pada kamera digital, medianya adalah sensor kamera yang dilanjutkan dengan menyimpan pada memory card (CF, SD, xD, dsb). Tanpa ada cahaya, tidak akan ada gambar yang dihasilkan. Itulah sebabnya, para fotografer profesional seringkali memanfaatkan sumber cahaya buatan (flash) untuk mendapatkan cahaya yang mencukupi agar dapat menghasilkan foto yang bagus.

Apa yang mesti kita lakukan jika ternyata sumber cahaya yang ada tidak memadai? Misalnya memotret di dalam ruangan yang cahaya lampunya tidak terlalu terang. Pada kondisi seperti ini-lah kita akan bermain dengan setting ISO pada kamera digital yang kita miliki.

Setting ISO pada kamera digital akan menentukan seberapa tinggi tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya yang ada. Semakin tinggi nilai sensitivitas tersebut maka akan semakin sedikit jumlah cahaya yang diperlukan untuk menghasilkan gambar. Secara sederhana: semakin kurang cahaya yang ada (baca: semakin redup) maka semakin tinggi nilai ISO yang mesti kita setting pada kamera.

Pada semua kamera digital akan terdapat setting AUTO ISO. Setting yang akan secara otomatis menentukan nilai ISO yang sesuai dengan kondisi cahaya yang ada pada saat itu. Namun demikian, pada saat melakukan fotografi kreatif (setting manual pada pilihan Av, Sv / Tv atau bahkan M –akan dibahas terpisah), setting ISO harus dilakukan secara manual.

Bergantung pada merek dan tipe kameranya nilai ISO terendah bisa bernilai antara 50-80; tapi ada juga yang dimulai dengan 100. Berikutnya secara berturut-turut adalah IS0 200, ISO 400; pada kamera jenis prosumer dan DSLR bisa berlanjut ke ISO 800, ISO 1600 atau bahkan ISO 3200.

Kunci yang harus diingat sewaktu hendak menggunakan kamera adalah selalu gunakan ISO yang terendah yang dimiliki oleh kamera. ISO yang tinggi akan mengakibatkan noise pada gambar yang dihasilkan. Sehingga, jika tidak terpaksa –karena sumber cahaya yang kurang memadai—jangan menaikkan angka ISO pada setting kamera. Jika hasil rekaman cahaya (gambar foto) kurang memuaskan, bisa dicoba untuk menaikkan nilai ISO secara bertahap. Jadi, dalam keadaan normal, misalnya fotografi outdoor dalam cuaca yang cerah, kita bisa gunakan ISO 100 (jika ini yang terendah yang ada di kamera yang kita miliki). Kita gunakan ISO 1600 (jika ini yang tertinggi) pada waktu mengabadikan sebuah konser di dalam gedung teater yang gelap dan tidak mengijinkan penggunaan flash pada kamera.
posted by WIRRO at 12:13 AM   0 commnets