Friday, March 28, 2008

Busi dan BBM - Tidak Langsung Berhubungan




“Sebenarnya busi dan BBM tak berhubungan secara langsung. Tapi, masih ada perantara lain! Yaitu, kompresi mesin. Nah, ini yang menghubungkan antara busi dengan bahan bakar,” jelas Peter Dionisius, Product Development & Promotion PT Autochem Industry, distributor busi merek Autolite.


Ada banyak pengalaman menarik dari pemakai motor harian. Motor minum bensin Pertamax dan pakai busi dingin seperti motor balap. Maksudnya biar mesin tidak overheat lantaran panas dari Pertamax yang beroktan tinggi itu. Tapi, yang ada motor malah susah start di pagi hari.

Itu sebabnya Pertamax dan busi dingin di motor harian jadi bertolak belakang. Pertamax sifatnya tahan kompresi dan susah dibakar pada motor harian di pagi hari. Ditambah busi dingin yang memang susah membakar bensin di cuaca dingin.KLIK - Detail

Nah, yang jadi pertanyaan lagi bagaimana efeknya jika busi dingin disandingkan BBM oktan rendah (Premium). Gitu juga sebaliknya, busi panas dengan BBM oktan tinggi (Pertamax Plus). Atau, busi panas sama oktan rendah dan busi dingin dengan oktan tinggi. Apakah semua itu bisa memberikan efek tertentu pada mesin?

KLIK - DetailBuat yang ini, Colin Latung punya jawabannya. “Tipe busi memiliki korelasi yang berbeda dalam pemakaiannya. Busi tipe panas, dibutuhkan untuk keperluan motor harian dengan kompresi rendah. Sementara, busi dingin tentu buat full race atau high-speed. Lebih tepatnya, di balap,” kata salah satu ahli perminyakan di Indonesia ini.

Itu disebabkan derajat panas atau heat range yang dimiliki kedua tipe busi itu berbeda. Busi dingin memiliki tingkatan ketahanan suhu lebih tinggi ketimbang busi panas.

“Busi dingin cocok buat balap, karena titik panas optimal busi condong berada di suhu mesin tinggi akibat tingginya kinerja mesin. Sementara, busi panas cocok untuk harian karena mesin jarang digeber di rpm tinggi,” tambah Dion, panggilan mesra Dionisius yang berkantor di Jl. Panjang 26, Arteri Kedoya, Rukan Citra Graha, No. 1, Jakarta Barat.


BAHAN BAKAR DAN KOMPRESI
Kebutuhan bahan bakar arahnya pada penyesuaian kompresi. “Kalau kompresi tinggi tapi bahan bakar kurang mendukung, mesin pasti ngelitik. Sedang jika BBM oktan tinggi namun kompresi rendah, ya nggak terlalu bermanfaat. Paling hanya sisa pembakaran lebih bersih,” analisis Colin yang tinggal di Jl. Mawar, Cirendue, Jakarta Selatan ini.

Artinya, pemakaian bahan bakar macam Pertamax, Pertamax Plus ataupun Premium, tak masalah dengan motor harian standar yang tetap menggunakan busi standar atau tipe panas. Kenapa? Karena motor tak mengalami kenaikan kompresi.

Kecuali, jika mesin motor udah di-upgrade atau punya kompresi tinggi dan timing pengapian dimajukan atau advance. Tentu mudah diledakan, karena tekanan juga makin besar di ruang bakar.

“Tapi, kalau pilih busi terlalu dingin dengan model penggunaan harian, jangan kaget kalau busi sering misfire (mati; red). Itu karena peruntukannya, memang bukan buat harian,” tutup Colin.

TABEL ANGKA OKTAN DAN KEBUTUHAN RASIO KOMPRESI



SHELL
Super_______________ 92______9:1 - 10:1
Super Extra___________95______10:1 - 11:1

PETRONAS
Primax92_____________92_______9:1 - 10:1

PERTAMINA
Pertamax Plus_________95_______10:1 - 11:1
Pertamax_____________92_______9:1 - 10:1
Premium______________82_______7:1 - 9:1
posted by WIRRO at 2:29 AM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home