Sunday, February 22, 2009

Kunci Kontak Harus OFF


Sejak akhir 2008, hujan bahkan banjir datang tidak permisi. Tidak hanya dipicu hujan deras, datangnya rob atau air laut ke daratan di beberapa wilayah pesisir pantai juga jadi penyebab. Itu jelas membuat beberapa jalanan jadi tergenang air.

Masalahnya, gimana dengan motor yang tidak selamat dan terendam. Bodi motor masuk air hingga setang. Dipastikan air masuk ke dalam mesin dan kabel kelistrikan. Jika seperti itu, apakah motor bisa langsung dihidupkan? Seperti mengaktifkan kunci kotak, sebagai syarat menghidupkan mesin.

“Jika cuma lewat banjir, pengecekan sederhana tetap perlu dilakukan. Tapi kalau sampai terendam lebih dari 1 hari, jangan coba langsung dinyalakan. Takut ada komponen rusak parah,” jelas Verry Jarwo, mekanik Corner di Jl. Pondok Betung, No. 66A, Bintaro, Jakarta Selatan.

Dipertegas Verry, terendam banjir lama haram hukumnya coba meng-ON-kan kunci kontak. Takutnya terjadi korslet alias hubungan arus pendek atau silinder mesin alami water hammer. Makanya tetap sabar dan segera lakukan tindakan preventif, seperti membersihkan motor.

Saat dibersihkan jangan tunggu motor kena panas dulu. Dipastikan kotoran bakal menempel kuat. Makanya begitu banjir reda, langsung bilas motor pakai dibilas air bersih. “Kalo perlu, buka semua cover bodi,” imbuhnya.

Lanjut cek tutup tangki bensin untuk mengintip bagian dalamnya. Kalau penuh air, lepas slang bensin yang menuju karbu. Biarkan air ngucur, bilas dan kocok isi tangki menggunakan solar. Lakukan sampai tangki bebas dari air.

Berikutnya cek komponen pengapian dan kelistrikan. Dimulai melepas soket kabel dan mengecek air yang mengendap di CDI, kiprok, relay starter, motor starter, aki hingga gulungan sepul. Gunakan bantuan angin kompresor untuk meniup air yang mengendap. Dikhawatirkan air bikin korslet komponen kelistrikan dan pengapian.

“Meski kelistrikan beres, masih haram menyentuh kunci kontak. Baiknya buka dulu busi untuk dibersihkan. Sekalian buang air yang mengendap di ruang silinder,” timpal Chepy, mekanik RMK Cute di Jl. Kebalen 3, Poncol, Jakarta Selatan. Chepy sering dapat order motor terendam banjir.

Kalo busi udah dibuka, mesin boleh dislah guna membuang air. Sebab dari lubang busi akan muncrat air. tapi kalau busi dipasang dan mesin dislah, dikhawatirkan klep bengkok atau piston bolong lantaran mengkompresi air.

Sekalian buka juga knalpot dari dudukan. Tuang dan buang air yang mengendap di dalam sampai bersih dan jangan ada air yang tersisa di mesin. Disusul bongkar karburator dan boks filter udara untuk kemudian dibersihkan.

Tak kalah penting, buang oli campur air yang mengendap lewat lubang pembuangan. Untuk mengurasnya, gunakan solar sebanyak 1 liter sambil memutar komponen mesin dengan cara dislah berulang kali.

Pembilasan menggunakan solar harus dilakukan sampai tiga kali. Hidupkan mesin hingga 3 menit kemudian buang lagi solarnya. “Pasti warnanya putih seperti susu. Itu tanda di dalam ruang mesin masih mengandung air,” lanjut Chepy.

Setelah tiga kali bilas, baru deh diisi oli. Tapi, kalau sudah dipakai beberapa kilometer, bagusnya oli segera ganti biar bersih.

BERSIHKAN BATOK LAMPU


Mumpung motor masih basah, harusnya buruan bongkar batok lampu. Itu agar kotoran tidak menempel kuat di reflektor. Gunakan tisu halus untuk mengelap reflektor. Jangan menggunakan tisu kasar yang berakibat baret dan lampu tidak terang.

AIR DI RUMAH CVT


Jika air masuk CVT, cukup dibersihkan. Risiko bertambah jika tembus hingga ke mesin. “Wajib ganti oli gardan juga pelumas mesin karena bisa terjadi karat,” jelas Muhamad Zaki dari Zaki Motor, mekanik spesialis skubek di Ciledug, Tangerang

Lama terendam penuh, kemungkinan paling parah cepat mengundang karat. Seperti di laher kruk-as. Kalau ada gejala seret pada laher, berarti air dan kotoran terbukti menyelinap. “Nggak perlu diganti jika masih bisa dibersihkan,” papar mekanik yang hanya makan roti dan kentang setiap hari itu.

Penulis/Foto : Kris/Herry Axl
posted by WIRRO at 10:16 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home