Sunday, February 22, 2009

Terlupakan Saat Servis


Ini peringatan keras buat yang peduli sama motor. Kudu paham kalau di motor itu bukan sekadar mesin yang perlu dirawat. Artinya, banyak komponen lain kudu dipelihara secara rutin.

Fakta ini diperparah dari kebiasaan biker sendiri. Karena mereka ke bengkel pada umumnya cuma servis mesin. Paling minta bersihin dan seting ulang karburator dan kepala silinder, serta setel klep.

“Apalagi banyak bengkel yang ngerjain sesuai keluhan atau permintaan konsumen. Komponen seperti rantai, rem, sokbreker dan aki sering dilupain,” sebut Syahbani alias Ujang Bani, mekanik bengkel Bany Motor Sport dari kawasan Kota Bambu Selatan, Jakarta Barat.

Dari rantai, paling sering pengendara hanya peduli jika rantai sudah dirasa kendur. Tapi sebenarnya rantai juga perlu dilumasi. Sebab, karena gesekan, pelumas rantai akan panas dan mengering. Belum lagi jika rantai kena kotoran. “Makanya melumasi rantai itu harus diawali dengan membersihkannya beserta sproket,” ujar Ujang lagi.

Soal rem, Peter Dionisius, supervisor divisi R&D produsen minyak rem Prestone, menyebut kalau banyak pengendara masih perhatian soal jarak main. Misalnya, udah terlalu jauh, handel atau tuas sudah ditarik atau dipijak tapi rem belum menggigit. Saat ini, paling cuma nyetel sekrup pengatur jarak.

Padahal kata Dion, minyak rem pun perlu perawatan. Minyak rem kudu diganti setiap 10.000 km. Cirinya, pas tuas rem ditarik atau diinjak dirasa lembut atau keras. Itu artinya minyak rem terkontaminasi air atau angin palsu.

“Jangan cuma nambah minyak rem. Sebab, setelah masa pakai, kemampuan minyak turun. Bisa karena senyawanya berubah jadi air dan udara, atau tercemar debu. Jadi jika cuma ditambah, isi minyak di master penuh lagi, tapi fungsi pengereman gak maksimal,” tegas penyemplak Honda Tiger 2000 yang ngantor Jl. Panjang No. 26, Jakarta Barat itu.

Pindah ke sokbreker, masih menurut Dion, biker cuma sadar jika oli sokbreker udah bocor nembus sil. Faktanya, tanpa bocor pun, minyak sok wajib diganti. Oli sok punya usia pakai, tak beda dengan minyak rem. Cirinya, sok terlalu empuk. Karena oli udah encer.

Jika didiamkan, sok keras, sebab oli akhirnya mengendap dan gak bisa nahan gerak naik-turun per dan suling sokbreker. Jika dikuras, terlihat oli kotor menghitam. “Agar tetap nyoi pantulannya, sebaiknya kuras oli sokbreker dan ganti dengan yang baru setiap 6 bulan sekali. Untuk sokbreker belakang, biasanya usia pakainya sekitar 20.000 km,” anjur Dion.

Khusus di skubek, jangan lupa cek kondisi roller. Jika sudah peyang, maka motor terasa bergetarrrr. Jadi jangan cuma mikirin mesin! Juga harus ingat cek lebarnya belt CVT, biasanya bengkel resmi punya alat ukur sabuk ini. Jangan lupa juga bayar kalau servis di bengkel. Iya kalau nggak bayar pasti ente dikejar orang sekampung!

RAWAT AKI
Terakhir, baterai alias accu bin aki. Sebenarnya, pemeriksaan harus dilakukan minimal dua minggu sekali. Utamanya, memastikan kondisi air aki selalu berada di antara garis batas low dan high. Ini perlu dikakukan terutama bila brother termasuk biker kalong, alias doyan keluyuran di malam hari.

Nah, merawat aki lebih mudah. “Saat memeriksa ketinggian air aki, cek juga jika ada jamur di sekitar kutub positif dan negatif. Guyurkan air panas untuk mengusirnya. Lalu kuras aki setiap 3 bulan. Ganti dengan aki zuur dan setrum lagi,” saran Sahrudin, dari bagian Technical Support produsen GS Battery.
posted by WIRRO at 10:30 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home