Monday, May 11, 2009

Hot From Thailand

Final Yamaha Asean Cup Race ke-6 di Bang Na, Thailand, (18-19/1) lalu, bukan semata menyuguhkan balap. Seabrek hiburanheboh juga ikut disuguhkan. Termasuk ajang contezt modif yang memang layak diintip. Tidak dipungkiri kalau sampai sekarang karya modif Thai masih jadi acuan modifikator Tanah Air. Berikut oleh-oleh paling hot from Thailand.

Yamaha Spark 135 : Trial Harian

Kalau di Indonesia, ini Jupiter MX 135LC. Ciri trial mudah dikenali lantaran tidak pakai jok. Juga tidak terlihat bentuk tangki bensin. Sehingga cuma sasis deltabox dan sepatbor belakang yang tampak, selain tipe ban dan suspensi depan-belakang.

Nah, di Spark 135 bikinan Thailand ini justru berubah konsep. Sudah dilengkapi jok dan tangki minimalis. Bahkan sepatbor belakang ikut dipermanis lampu rem belakang, sein dan moncong knalpot. Namanya juga modif jalanan.

Yamaha Spark 135 : Disemplak Predator

Mahluk paling ganas di serial film Predator yang dibintangi aktor laga yang juga gubernur California Arnold Swazeneger, memang terkenal doyan membunuh lawan. Tapi di antara para kontestan modif yang hadir, mahluk ini justru nyemplak Spark 135. Tampilan motor bahkan nyaris tidak terlihat.

Kalau modifikator lokal bilang, modifikasi yang mengandalkan part bekas itu beken disebut biomechanical. Sebab unsur mekanik dan mahluk hidup bersinergi di jarahan ini.

Yamaha Mio Fino : Burung Merak Bermesin
Tampilan Mio Fino yang klasik, sulit untuk dikembangkan jika tidak punya konsep tepat. Sebab kalau keluar jalur, hasilnya rawan menyimpang dari tema utama.

Paling simpel, boleh tiru konsep yang ditawarkan modifikator Thai di Mio Fino ini. Mengambil tema unggas yang juga terkenal di Indonesia. Hasilnya, modif burung merak bermesin ini jauh dari mengecewakan.

Yamaha Mio ZR : Low Rider Futuristik

Konsep low rider bukan semata mengarah ke tampilan klasik seperti kebanyakan. Di Thailand, ubahan memperpanjang lengan ayun berkolaborasi dengan desain futuristik modern.

Tampak di cover bodi depan dan tengah yang muncul corak tribal berlubang. Serta penambahan aksen bodi kit di sayap. Yang hebat bukan cuma jok yang dilengkapi adjustable. Meski kaki depan mengandalkan monoarm berselimut kondom, hasil akhir tetap rapi.

Yamaha Nouvo Elegant : Elegan Bangets!



Kenapa Em-Plus mengklaim Yamaha Nouvo Elegant ini elegan bangets. Sebab kalau lihat tampilan sekarang, rasanya cuma orang pilihan dan yang punya citra rasa tinggi yang boleh nyemplak.

Bisa lihat pada ubahan di sektor bodi yang lebih mengutamakan unsur motor masa depan. Didukung pemilihan warna klasik hingga kesan motor berkelas lebih muncul.

Dan yang tidak terbayang sebelumnya, sang builder menciptakan nuansa emosional bagi yang melihat. Terutama ubahan di sektor kaki depan dengan konsep langan ayun bulan sabit.

Yamaha Nouvo Elegant : Rangka Galvanis

Kalau yang lain berani main cover bodi. Modifikator satu ini nekat mengolah pelat galvanis dan aluminium babet jadi rangka utama. Dan hasilnya, jauh dari konsep utama skubek.

Unsur nekat itu bisa dirinci dari ubahan pada rancangan sok depan, segitiga, setang, tulang utama, dudukan jok. Hingga tulang tengah alias centre bone sebagai pegangan lengan ayun serta mesin juga berubah. Yang patut diacungi jempol, proses penyambungan antara masing-masing komponen tadi menggunakan las argon.

Virus Skubek Thailand : Roda 12 Inci

Skubeker di Negeri Gajah Putih memang tidak pernah kering ide. Kalau di Indonesia lagi tune-in ban gambot pendukung tampilan low rider dan hot rod. Di tanah kelahiran raja Bhumibol Adulyadej, justru berkembang tren adopsi ban ring kecil.

Namun ban kecil yang dipakai bukan ukuran untuk ban Vespa dengan ring 10 inci. Meski lebar dan tinggi profil tapaknya mirip, yaitu 80/90. Cuma lingkarnya yang lebih besar 2 inci yaitu 12 inci.

Kabarnya, skubeker pengguna ban 12 inci banyak diterapkan pengguna Mio Fino. Tentunya guna mendukung tampilan yang klasik. Tapi pada kenyataannya, banyak juga skubek lain menerapkan itu.


Cakram Tengah

Satu lagi ide menakjubkan ikut disodorkan. Kalau biasanya piringan atau cakram pasang di luar teromol dan jari-jari, kali ini komponen pendukung sistem pengereman dipasang di dalam jari-jari. Kebayang nggak gimana cara kerjanya.

Namun setelah dipelajari lebih dalam, memang banyak ubahan dialami pada pelek roda itu. Seperti penempatan jari-jari yang tidak di tengah pelek setelah ganti dudukan cakram. Juga dudukan adaptor kaliper yang memaksa ubahan pada bagian tengah teromol.
posted by WIRRO at 8:47 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home